UNITED4D - Tiga hari jelang penutupan Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 di Baku, Azerbaijan, Indonesia dipastikan menempati urutan keenam klasemen perolehan medali dengan raihan enam emas, 25 perak dan 20 perunggu. Torehan prestasi itu jadi bahan evaluasi menuju SEA Games.
Baca Juga :
Kylian Mbappe Menunjukkan Diri Tampil Oke Pada Bersama AS Monaco Musim ini
Hasil itu tidak memenuhi target raihan yang ditetapkan. Chief de Mission (CdM) Kontingen ISG Indonesia Alex Noerdin sebelumnya menyebut target Indonesia di ISG adalah menempati posisi lima besar.
Di sisi lain, Wakil Koordinator Teknis Kontingen Indonesia, Palus Pasurney menilai wajar raihan yang diperoleh kontingen Merah Putih di ISG 2017. Pasalnya, kondisi atlet-atlet yang diterjunkan di pesta olahraga empat tahunan negara-negara Islam tersebut masih belum sepenuhnya ada dalam kondisi siap tanding.
"Hasil ini sudah sesuai perjalanan periodisasi yang direncanakan. Apalagi, kondisi fisik mereka baru 85 persen," kata Paulus yang juga Direktur Program Kepelatihan Performa Tinggi Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) melalui rilis yang diterima CNNIndonesia.
Menurut Paulus, ada beberapa faktor yang menjadi penghalang atlet Indonesia dalam pencapaian maksimal. Selain kondisi fisik, keberadaan para juara dunia di beberapa cabang olahraga juga ikut menghambat prestasi.
"Indonesia harus puas dengan apa yang dicapai atlet-atlet dari sisi perolehan medali. Perjuangan untuk merebut medali itu cukup berat. Contohnya, di cabor karate terdapat lima juara dunia yang turun. Demikian pula di taekwondo dan judo," ujarnya.
Catatan penting yang didapat dari ISG 2017 ini adalah perkembangan personal atlet di cabang renang yang menunjukkan peningkatannya. Itu terlihat dengan adanya beberapa pemecahan rekor nasional maupun rekor personal.
Begitu juga pada cabang atletik saat Agus Prayogo bisa mencatat waktu 14 menit 36,5 detik untuk nomor 100 meter.
"Prestasi yang dibuat atlet renang dan atletik itu terjadi pada akhir periode persiapan khusus. Ini suatu prestasi yang menggembirakan karena mereka belum memasuki tahapan program latihan-latihan pra kompetisi," ungkap Paulus.
Pencapaian di ISG 2017 ini adalah materi evaluasi dan materi masukan untuk menyusun rencana dan program latihan ke SEA Games Malaysia 2017 sebagai program antara menuju target di Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
"Jadikan ISG sebagai ajang evaluasi untuk lebih menyempurnakan persiapan menuju sasaran utama di SEA Games 2017," kata Paulus.
Sementara itu Wakil ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Muddai Madang mengatakan bahwa raihan medali tim Indonesia sudah sesuai dengan yang ditargetkan. Menurutnya, selain saat ini dalam masa persiapan untuk ajang SEA Games di Malaysia, kualitas atlet peserta yang turun di ISG IV di Baku Azerbaijan ini juga sangat ketat dibanding ISG sebelumnya.
"ISG kali ini kualitas atletnya jauh lebih ketat dibanding ISG sebelumnya, artinya atlet-atlet yang berlaga sekarang ini banyak atlet yang mereka malang melintang di eropa. Karena memang sebagaian dari peserta ISG ini berkompetisi di eropa," kata Muddai.
Indonesia masih akan menanti hasil atlet cabang olahraga loncat indah, wushu dan basket 3x3 yang masih berlaga. Muddai berharap, tiga cabang tersebut masih bisa menambah perolehan medali untuk bisa tembus ke urutan lima besar.
Bandar Togel Terpercaya, Bandar Togel Online, Agen Togel Terpercaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar